Tahukah anda., bagaimana saya lewati makan siang kali ini..? Lidah saya menari diantara mustika peradaban Minangkabau., Petai Balado dan Semangkuk Coto Makasar dalam tapabrata Teai Mangkasara’ punna Bokona Loko’..

Silang budaya diantara Imperium tua., Barat dengan Timur Nusantara ini., sejatinya sudah berlangsung berabad-abad., mulai dari urusan Dagang., Agama., Politk., hingga urusan Percintaan..

Ketika Imperium Minangkabau masih menguasai seperempat negeri ini., hingga ke Malaya., Daulat Yang Dipertuan Sati pernah memberikan Credential Letter kepada seorang Tokoh Bugis bernama Haji Daeng Hapat., dimana dengan surat sakti itu., ia bisa melenggang kangkung disemua area yang tunduk ke Minangkabau..

Jauh sebelumnya., kedua Imperium ini bersabung politik di panggung kekuasaan Johor., dimana akhirnya Ratja Ketjil., proxi Minangkabau., akhirnya mendirikan Siak Sri Indrapura bersama Bujang Rantjak., anak Tuan Titah., Perdana Menterinya Minangkabau Kingdom..

Jauh juga sebelumnya Ulama Minangkabau bernama Datuk Ri Bandang mengislamkan tanah Bugis melalui Gowa dan pada akhirnya Seorang Anak Orang Kaya Makasar., jatuh cinta kepada keelokan paras dan budi putri seorang ulama Minangkabau disana., mereka menikah dipertengahan abad ini dan nasib mengantarkan mereka ketampuk kekuasaan Negeri..

Begitu pula saya., telah saya jajal berbagai warung Coto Makasar di Timur Indonesia ini., semua itu saya abdikan untuk penghormatan kepada budaya adiluhung kuliner Nusantara..

Akhirnya saya berkesimpulan., Coto terenak yang pernah saya coba adalah di sesaknya ruko-ruko tua Kota Daeng ini.. Tapi satu pertanyaan yang masih menganganjal adalah., apa pasangan terdahsyat Coto Makasar ini..?

Akhirnya setelah berburu literartur mulai dari serat Centini Tanah Jawa., sampai ke Tambo Adat Lembaga Minangkabau yang disimpan di perpustakaan Leiden University., akhirnya saya temukan pasangan yang pas itu., yakni percampuran rasa Petai Balado dengan Coto Makasar..

Perkawinan rasanya seperti mengantarkan saya pada perjamuan agung Raja Malaka., dimana dimejanya duduk takzim Bangsawan-bangsawan Bugis Makassar dan Raja Minangkabau..

By rajomangkuto

Anak Rantau yang mencintai Seni dan Pengembaraan.. Blog ini adalah berisikan Catatan Pengembaraan., Quotes dan Literatur., serta Studi Ilmu yang menarik..