Berdarah asli Minangkabau dari Suku Chaniago yang mencintai Seni dan Pengembaraan.. Sebagai Anak Rantau yang selalu mengingat pituah minang “Dima bumi dipijak., disinan langik dijunjuang”.. Blog ini adalah berisikan catatan pengembaraan., renungan., puisi., pantun., literasi dan literatur yang menarik bagi saya..
Jujur saja., dan bukan bermaksud menepuk dada.. Saya sudah berjalan dan menempuh (yang bisa diingat) tidak kurang dari 18 kota di lima pulau besar yang ada di Indonesia., dan lima kota di Asia seperti Singapore., Shanghai., Kuala Lumpur., Pattaya – Bangkok dan Pattani – Thailand Selatan..
Saya bertemu dan bercengkerama dengan penduduk asli daerah yang saya lalui., Alhamdulillah sudah sedikit mengerti bahasa Jawa., Batak., Mandailing., Sunda., dan bahasa Makassar., meski tidak sepenuhnya fasih.. Saya siap menerima apapun bentuk perbedaan dan berteman dengan siapa saja., tidak penting suku., agama., atau ideologi apapun., selagi bisa saling tidak mengusik lalu menerima kelebihan., kekurangan dan keunikan masing-masing pribadi..
Nah., bagi siapa saja disini., di ruang sempit ini.. yang tidak bisa menerima kekurangan saya., lalu merasa risih terusik dengan apa yang saya kirimkan., dengan senang hati saya persilahkan untuk mengabaikann Blog ini., It’s simple.. Dan bagi yang tidak begitu mengenal tapi merasa diri paling paham., cukup satu kalimat untuk kalian., “Jangan seperti katak yang gemar bersenandung dalam tempurung., seraya berharap matanya tembus pandang..”
Tidak ada halangan bagi saya., untuk melakukan hal yang dianggap salah oleh orang lain.. Apa yang benar bagimu., sesekali merupakan kesalahan dimata orang lain.. Jangan sekedar bersiul diujung jalan yang terdengar sayup sampai., nanti gajah di kelopak mata mu patah gading.. Pun semut disebrang lautan itu hanyut terbawa riak ombak pantai..
Saya tidak pernah mencari popularitas dalam bentuk apapun dari segala apa yang ada disini..